A. Ibadah dan pengaruhnya dalam memecahkan kesulitan?t
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'”(al baqarah: 45)
Para dokter jiwa sepakat bahwa gejala strees(at-tawattur al-‘ashaby) itu bisa hilang dengan cara curhat (curahan hati) kepada teman atau orang terdekat. Kalau tidak ada orang yang di jadikan itu, maka setidaknya cukuplah allah sebagai tambatan (pengaduan) dan penolong.
Akan tetapi , tidak dalam semua hal seseorang harus mencurahkan penderitaan-penderitaannya kepada sahabat atau orang terdekatnya. Disini tidak ada cara, selain harus mengembalikan semua perasaan dan rahasia kepada yang mengetahuinya. Yaitu sebagaimanatercantum dalam surah Al-Ghaafir :19
B. Zikir kepada allah ta’ala
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”( ar-ra’ad: 28)
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”(al jumu’ah:10)
Ilmu modern telah menetapkan bahwa kesuksesan (hidup)di dunia merupakan buah hasil ketenangan jiwa. Hal ini menjadi obsesi bagi kebanyakan orang sakitsaat kini yang sedang tertimpa kerusakaan. Sedangkan kegelisahan jiwa (hati) adalah sebuah pertanda atau presenden buruk untuk masa sekarang.
Kegelisahaan memiliki banyak resiko, baik bersifat fisisk (jasadiyah) maupun mentalitas. Akibatnya, para pakar ilmu jiwamenetapkan bahwa bentuk interaksi-interaksi psikisdapat menimbulkan gerakan otot tak beraturan. Sehingga berakibat timbulnya infeksi pada lambung, dan perubahan rambut pada mata yang berada di balik putih-putihnya. Juga di barengi dengan hilangnya penglihatan yang di kenal dengan istilah “glukoma” (penyakit penyebab kebutaan)
Seseorang yang tidak beragama pada esensinya hanyak percaya pada dunia beserta kerlap-kerlip kemegahannya saja. Ia merasa wajib untuk berpuas diri dengan kenikmatan-kenikmatannya sebelum kematiannya. Maka, tidak heran jika mereka tidak lebih sebagai budak nafsu dan birahinnya. Akhirnya, banyak yang terjerumus pada keputusasaan dan frustasi, terlebih ketika ia tertimpa malapetaka dan musibah.
Demikian pula pada saat datangnya cobaan dan kesusahan, maka akan tampak jelas pengaruh keyakinan (akidah) ini didalam menahan keluhan. Bahkan, ia malah memilih untuk berserah diri dan rela. Hal ini merupakan tanda-tanda dan keutamaan ketenangan jiwayang paling urgen.
C. Pengaruh al qur’an bagi orang yang mendengarkannya
Alat-alat pengawasan elektronik lengkap dengan fasilitas komputernya telah di pergunakan untuk mengukur seberapa besar perubahan psikis yang terjadi pada diri sejumlah sukarelawan yang mau di jadikan bahan percobaan sewaktu mereka mendengarkan bacaan ayat Al-Qur’an. Maka, di bacakan pada mereka potongan ayat-ayat Al-Qur’an dalam bahasa arab, lalu di bacakan pula terjemahannya dalam bahasa inggris. Kemudian berakhirlah pencatatan mengenai pengaruh Al-Qur’an tersebut, pada sebagai kaum muslimin yang berbicara bahasa arab di bandingkan dengan orang yang tidak berbicara bahasa Arab di bandingkan dengan orang yang tidak berbicara bahasa Arab, baik berasal dari kalangan kaum muslimin sendiri maupun Non muslim.
Pengaruh ini tampak dalam bentuk perubahaan kejiwaan, yang menunjukan adanya pengurangan kadar/ suhu yang dapat memungkinkan timbulnya Strees secara langsung.
Sebagaimana telah dilakukan kajian-kajian komparatif untuk mengetahui bahwa pengaruh al qur’an terhadap gejala strees beserta semua yang menyertainya, yaitu benar-benar kembali kepada bacaan ayat Al-qur’an. Jadi buakan karena faktor-faktor lainnya, seperti bunyi atau suara bacaannya selain itu, juga untuk mengenalkan sang pendengar bahwa apa yang dibacakan kepadanya adalah bagian dari kitab suci Al-qur’an.
D. Obat mujarab bagi orang gelisah
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,”(Al- fath:4)
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä ’ûÈõuKôÜs?ur Oßgç/qè=è% Ìø.É‹Î/ «!$# 3 Ÿwr& Ìò2É‹Î/ «!$# ’ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(Ar-Ra’d:28) “Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”(ath-thalaaq:3)
Dr. Karl Young, seorang dokter ternama bidang kejiwaan, berkata,”sesungguhnya setiap orang sakit yang memintak saran kepadaku sejak 30 tahun yang lalu, yang berasal dari seluruh pelosok dunia, rata-rata penyebab sakit mereka adalah karena minimnya ke imanan dan goyahnya akidah. Mereka tidak akan pernah sembuh, kecuali setelah berusaha mengoptimalkan kembali keimanan mereka yang telah hilang tersebut.
Sesungguhnya apa yang di tetapkan oleh para pakar kejiwaan mengenai urgensi iman kepada Allah beserta qadha dan qadhrnya sebagai obat untuk bermacam-macam penyakit kejiwaan dan stres, seperti apa yang terdahulu telah di tetapkan oleh Al-Qur’an dalam kebanyakan ayat-ayatnya. Cukuplah semua itu sebagai mukjizat ilmiah dalam perkataan Zat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Melihat.
E. Tidak frustasi
“Katakanlah: "Hai hambahamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Az-zumar:53)
F. Al qur’an mengatasi problema ketagihan minuman keras
`“Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.”(An-Nahl:67)
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,”(Al-Baqarah:219)
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (90) Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(91)”(Al-Ma’idaah:90-91)
G. Mengapa lelaki baik tidak mau menikahi wanita zina?
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin”(An-Nuur:3)
H. Menunduk mata dan menjaga kemaluan
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah[1033] lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,[23] pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.[24]”(An-Nuur:23-24)
I. Manfaat sholat di tinjau dari aspek kejiwaan
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,[1] (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,[2]”(Al-Muiminun:1-2)
J. Kulit dan aspek kejiwaan
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang ,gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”(Az-Zummar:23)
K. Kebimbangan yang terpaksa
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,”(Al-Qaaf:16)
“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.[1] Raja manusia.[2] Sembahan manusia.[3] Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,[4] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,[5] dari (golongan) jin dan manusia[6]” (An-Naas:1-6)
L. Mimpi-mimpi
“(yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.”(Al-Anfaal:43)
“Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."[43] Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu."[44].(yusuf: 43-44)
M. Iman dan kolerasi terhadap penyembuhan
“dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,”(As-Syu’araa:80)
N. Pengaruh lafadz-lafadz al qur’an dalam mengatasi strees
Eksperimen-eksperiman awal yang di lakukan pada athun 1988 telah mengesahkan adanya pengaruh yang sangat mengesankan pada Al-Qur’an dalam 97 persenpercobaan-percobaan dalam bentuk perubahanperubahan kejiwaan menunjukan adanya penurunan tingkat kekejangan syaraf/stres secara langsung. Barangkali pengaruh dari Al-Qur’an tersebut dipicu oleh dua faktor. Yaitu:
1. Bunyi lafadz Al-Qur’an dengan bahasa arab, tanpa melihat apakah seseorang yang mendengarkan paham atau tidak, begitu pula dengan mengabaikan keimanan orang yang mendengarkan tersebut.
2. Paham arti ayat-ayat Al-Qur’an yang di bacakan tersebut, meskipun hanyak sebatas pada tafsirannya dalam bahasa inggris tanpa mendengarkan lafadz-lafadz Al-Qur’an tersebut dalam bahasa arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar